Bagaimana Orang Tua Kristen Menyikapi Anak yang Berbohong?
Sumber: canva.com

Parenting / 19 October 2023

Kalangan Sendiri

Bagaimana Orang Tua Kristen Menyikapi Anak yang Berbohong?

Claudia Jessica Official Writer
1011

Seorang ibu dari empat anak, dan nenek satu cucu, Kelly Hamann menyampai pengalamannya ketika mengetahui seorang anak berbohong. Dalam tulisannya, Hamann menyampaikan bahwa anak yang berbohong memberikan perbedaan besar dalam meresponsnya.

Orang tua harus mempertimbangkan kebohongan sang anak. Misalnya, kita harus memberikan tanggapan yang sangat berbeda terhadap seorang anak kecil yang berbohong mencuri mainan dari temannya dibandingkan dengan seorang anak remaja yang berbohong tentang mencuri dari sebuah department store.

Ada beberapa hal yang perlu diingat dalam menghadapi anak yang berbohong:

1. Cari tahu dan pastikan faktanya dengan benar

Ketika Anda menemukan bahwa anak Anda mungkin telah berbohong, langkah pertama adalah memastikan bahwa Anda mengetahui fakta-fakta dengan benar. Jangan terburu-buru menuduh atau mengkonfrontasi anak tanpa informasi yang akurat. Jika masih ada ketidakjelasan, beri anak kesempatan untuk menjelaskan kisahnya dari sudut pandangnya.

 

BACA JUGA: 3 Kalimat Terlarang Saat Marah pada Anak!

 

2. Hadapi anak dengan memberikan disiplin yang disertai dengan kasih sayang dan tujuan yang jelas

Ketika saatnya tiba untuk menghadapi anak yang berbohong, lakukan itu dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Hindari reaksi emosional yang kuat, seperti kemarahan yang berlebihan. Ingatkan diri Anda bahwa Anda ingin membantu anak belajar dari kesalahannya. Jangan lupa untuk menjelaskan tujuan dari proses ini, yaitu untuk memahami pentingnya kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.

3. Ajarkan tentang konsekuensi dari perbuatannya

Dalam hal ini Anda perlu memperhatikan usia dan sifat anak karena hal ini berperan penting dalam respon Anda.

Ketika Anda memberikan konsekuensi atau hukuman atas kebohongan anak, pastikan konsekuensi atau hukuman itu sesuai dengan usia dan pemahaman anak. Konsekuensi yang berlebihan atau terlalu ringan mungkin tidak efektif. Selain itu, selalu bicaralah dengan anak tentang alasan di balik konsekuensi yang Anda pilih, sehingga mereka mengerti mengapa mereka harus menghadapinya.

 

BACA JUGA: Mau Anak Anda Punya Etika yang Baik? Ajarkan 7 Hal Dasar Ini

 

4. Memberi disiplin dengan tujuan memulihkan anak

Sebagai orang tua Kristen, penting untuk memahami bahwa disiplin anak tidak hanya tentang memberikan hukuman, tetapi juga tentang pemulihan. Anda harus menunjukkan bahwa tujuan utama dari disiplin adalah membimbing anak Anda kembali ke jalan yang benar, yaitu ke dalam hubungan yang lebih mendalam dengan Tuhan. Berbicaralah dan berdoa bersama-sama dengan anak Anda, dan arahkan dia kepada Firman Tuhan serta pandu mereka untuk mencapai pemulihan.

5. Berikan peringatan untuk masa depan jika terus berbohong

Kadang-kadang anak-anak melakukan kesalahan sebagai bentuk eksplorasi atau ingin tahu tanggapan orang dewasa. Saat menghadapi kesalahan atau kebohongan tertentu, ingatkan anak Anda bahwa konsekuensi yang Anda berikan adalah sebagai peringatan agar mereka tidak terus melakukan kesalahan tersebut di masa depan. Namun, sampaikan juga bahwa kesalahan yang terus menerus di area tertentu akan mengakibatkan konsekuensi yang lebih serius.

Ketika menghadapi anak yang berbohong, penting untuk ingat bahwa pendekatan yang kita lakukan harus berdasarkan kasih seperti Yesus. Sebagai orang tua Kristen, Anda memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak tentang betapa pentingnya kejujuran dalam kehidupan mereka serta memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan.

 

BACA JUGA: Karena Game Mempengaruhi Pertumbuhan Anak. Hindarilah 4 Karakteristik Game Ini Dari Anak!

 

Jika anak masih terus melakukan kebohongan dan melakukan dosa semakin serius, pertimbangkan untuk mencari bimbingan dari seorang pemimpin rohani atau konselor keluarga yang berpengalaman.

Dengan komitmen untuk membimbing anak dalam jalan kebenaran dan kasih Kristus akan membantu anak Anda tumbuh menjadi individu yang lebih kuat dalam iman mereka.

Sumber : jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami